Bisnis.com, SOFIFI — Pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara pada 2026 dipatok berada di kisaran 12,1%—13,8% atau di atas proyeksi laju ekonomi pada tahun ini sekitar 11%.
Gubernur Maluku Utara Sherly Laos mengatakan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan tetap mengacu pada sumber daya yang tersedia dengan tetap mengedepankan konsep pembangunan berkelanjutan.
Maluku Utara merupakan daerah dengan sumber daya alam mineral yang cukup besar.
Berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Pemerintah Provinsi Maluku Utara, pendapatan daerah diestimasi mencapai lebih dari Rp3,16 triliun, sementara itu belanja daerah direncanakan sekitar Rp3,18 triliun.
"Proyeksi defisit sebesar Rp15 miliar," kata Sherly dikutip dari keterangan resmi Pemprov Malut, Jumat (8/8/2025).
Dia menuturkan Pemprov Malut telah menetapkan sejumlah indikator makro pembangunan yakni laju pertumbuhan ekonomi yang tahun ini dipatok 11,4% naik menjadi 12,1%—13,8% pada 2026.
Baca Juga
Selanjutnya, Indeks Rasio Gini menjadi 0,270-0,286 pada 2026, dan tingkat kemiskinan pada 2025 sebesar 4,95%—5,15% ditargetkan turun menjadi 3%—4,5% pada 2026.
Rancangan anggaran daerah Pemprov Malut 2026 telah diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk tahap diskusi dan persetujuan lebih lanjut.
“Saya serahkan Rancangan KUA-PPAS tahun 2026, agar dapat dikaji, dibahas, dan disepakati untuk selanjutnya dapat dijadikan dokumen dan acuan kita bersama,” kata Sherly.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Malut Husni Bopeng dalam pengantar pidatonya menjelaskan, Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah, adalah dasar pemerintah daerah dalam menyusun KUA-PPAS yang merupakan bagian dari tahapan penyusunan APBD Tahun Anggaran 2026.
“KUA PPAS Provinsi Maluku Utara tahun anggaran 2026 disusun dengan mendasarkan pada sejumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah maupun nasional," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Malut, ekonomi Malut pada kuartal I/2025 tumbuh 34,58% year-on-year (YoY).
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel