Bisnis.com, MAKASSAR - Sepanjang tahun lalu, Bank Malukumalut menorehkan kinerja yang atraktif meski kondisi perekonomian secara umum terdampak atas pandemi Covid-19.
Mengutip dari laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan Kamis (18/3/2021), BPD milik pemda se Maluku dan Maluku Utara itu membukukan perolehan laba bersih per 31 Desember 2020 mencapai Rp180,85 miliar dengan laju pertumbuhan yang impresif yakni 26,25% secara year on year (YoY).
Pertumbuhan laba tersebut, ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang bergerak 2,42% secara tahunan menjadi Rp592,68 miliar serta pendapatan lainnya non bunga yang bergerak eksponensial pada 2020 sebesar 186,05% (YoY) ekuivalen Rp102,03 miliar.
Sehingga, meskipun beban operasional perseroan meningkat menjadi Rp347,29 miliar atau bergerak 2,69% (YoY), perolehan laba bersih tahun berjalan dari bank tersebut mampu berada pada level pertumbuhan agresif pada tahun lalu.
Secara eksplisit, BPD yang dikendalikan oleh Pemprov Maluku dengan komposisi kepemilikan saham 43,65% itu, sedikit banyak ikut menghadapi tekanan dari dampak pandemi meskipun akhirnya tetap bisa menorehkan pertumbuhan laba yang relatif signifikan.
Hal itu tercermin dari pendapatan bunga yang sebenarnya terkoreksi 1,27% menjadi Rp886,12 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp897,553 miliar. Namun karena beban bunga koreksinya lebih besar yakni 7,98% menjadi Rp293,47 miliar dari sebelumnya Rp318,91 miliar, maka pendapatan bunga bersih perseroan bisa berbalik positif menjadi 2,42%.
Pada sisi fungsi intermediasi Bank Malukumalut seperti dikutip pada publikasi laporan keuangan yang diteken oleh Direktur Pemasaran Jetty Liur dan Direktur Kepatuhan Abidin, perseroan mampu menyalurkan kredit pada 2020 mencapai Rp4,96 triliun atau tumbuh 4,63% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kemudian penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Malukumalut per akhir Desember 2020 tercatat Rp5,22 triliun, naik moderat 1,27% dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp5,16 triliun. Pertumbuhan DPK itu ditopang oleh segmen deposito yang mencapai Rp2,52 triliun dengan pertumbuhan 14,46% (YoY) dan satu-satunya segmen DPK yang mencatatkan pertumbuhan.
Pencatatan fungsi intermediasi dan penghimpunan DPK dari Bank Malukumalut tersebut membuat rasio penyaluran pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) terjaga pada level ideal yakni 94,98%. Kualitas pinjaman juga sangat terjaga dengan rasio NPL Gross dan Nett masing-masing 1,9% dan 0,47% pada posisi per akhir 2020.
Sementara itu, aset Bank Malukumalut per akhir 2020 tercatat sebesar Rp8,41 triliun atau naik 6,97% (YoY), sedangkan modal inti perseroan juga mengalami peningkatan 10,49% (YoY) menjadi Rp1,21 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel