Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkab Pegaf minta jalur menuju Manokwari Masuk Jalan Trans Papua

Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak meminta jalur Manokwari-Pegunungan Arfak untuk dijadikan jalur jalan Trans Papua.
Ilustrasi/Antara-Iwan Adisaputra
Ilustrasi/Antara-Iwan Adisaputra

Bisnis.com, MANOKWARI - Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak meminta jalur Manokwari-Pegunungan Arfak untuk dijadikan jalur jalan Trans Papua. 

Bupati Pegunungan Arfak (Pegaf)  Yosias Saroy mengatakan jalan menuju ibukota Pegaf yakni Anggi ini memiliki kondisi jalan yang masih batu-batuan, tanah dan lumpur. Kabupaten Pegaf ini merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Manokwari sejak 2012. 

Anggaran daerah untuk pembangunan infrastruktur jalan di wilayah ini senilai Rp200 miliar per tahun pun tak mencukupi.

Pasalnya, anggaran yang diperoleh kabupaten pegaf ini mencapai Rp770 miliar dimana anggaran ini sudah termasuk dana alokasi khusus, dana alokasi umum, dana otonomi khusus untuk pembangunan sekolah, kesehatan, jalan, jembatan, pengadaan air bersih, pariwisata, belanja pegawai, dan lain sebagainya

"Di kabupaten Pegaf ini memiliki 165 desa/ kampung dimana terdapat 30 desa yang belum memiliki akses jalan dan 50 desa yang belum teraliri listrik. Mereka menggunakan genset dan pasti butuh solar. Untuk bangun 1 kilometer jalan butuh dana Rp1 miliar," ujarnya saat ditemui di kediamannya, Selasa (9/10). 

Menurutnya, apabila jalur Manokwari hingga Pegaf ini dibangun oleh pemerintah pusat dalam hal ini kementerian PUPR maka akan mengurangi beban anggaran daerah.

Pembangunan jalan ini sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tiap desa. Terlebih kawasan Pegaf ini akan dijadikan sebagai destinasi wisata sehingga infrastruktur jalan yang baik dibutuhkan.

Dia menambahkan pembangunan jalan untuk menuju desa-desa di Pegaf ini sulit karena melintasi cagar alam sehingga harus mengajukan izin pembangunan jalan di kawasan cagar alam terlebih dahulu. 

"Di satu sisi kami harus taat hukum, tapi sisi lain masyarakat butuh jalan karena mereka harus jalan 1 hari hingga 2 hari untuk menuju ibukota kabupaten ini," kata Yosias. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper