Bisnis.com, BURU — Proyek pembangunan Bendungan Way Apu yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional atau PSN masih terkendala perizinan. Pemerintah Provinsi Maluku berharap temuan kendala itu dapat ditindaklanjuti.
Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath mengatakan bahwa kendala lapangan yang masih dihadapi dalam proyek pembangunan Bendungan Way Apu di antaranya proses penyelesaian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang berada di Kementerian Lingkungan Hidup.
Selain itu, proses lainnya yakni perizinan alih fungsi hutan dan aspek pembiayaan lanjutan untuk proyek tersebut.
“Semua ini harus kita dorong agar proyek tidak terhenti dan Bendungan Way Apu bisa berfungsi sesuai rencana. Kita berkomitmen memastikan proyek ini tidak terkendala,” ujar Vanath dikutip dari keterangan resmi Pemprov Maluku, Rabu (13/8/2025).
Penegasan Vanath terkait proyek Bendungan Way Apu disampaikan saat melakukan kunjungan di Kabupaten Buru didampingi oleh Bupati Buru Ikram Umasugi, Wakil Bupati Sudarmo, unsur Forkopimda Kabupaten Buru, pimpinan dan anggota DPRD Buru, serta tim dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku.
Terkait dengan sejumlah kendala yang mesti segera diatasi tersebut, Wagub Vanath langsung menyampaikan kepada Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa.
Baca Juga
Sementara itu, Bupati Buru Ikram Umasugi menilai pembangunan bendungan berjalan cukup baik. Namun, dia mengakui masih terdapat kendala, khususnya terkait dengan pembangunan bendung suplesi akibat persoalan pembebasan lahan.
“Ini menjadi kewenangan kami. Kami akan koordinasi dengan seluruh pemangku adat di sini. Insyaallah ini semua mudah-mudahan bisa berjalan dengan lancar, sesuai dengan apa yang kita harapkan,” katanya.
Sesuai data Kementerian Pekerjaan Umum per 1 Juli 2025 yang merujuk laporan Kepala BWS Maluku Magdalena Tanga, progres fisik Bendungan Way Apu telah mencapai 79,8%.
Target penyelesaian seluruh pekerjaan konstruksi pada 2026, yang kemudian akan diikuti pembangunan jaringan irigasi agar air bendungan segera dimanfaatkan petani.
Saat ini, berbagai pekerjaan konstruksi yang masih berlangsung meliputi penimbunan main cofferdam dan main dam, drilling dan grouting untuk memperkuat struktur inti, pembetonan spillway, perkuatan tebing, pembangunan saluran pengarah, groundsill, penimbunan backfill, serta konstruksi tower intake, jembatan, rumah katup, proteksi lereng, dan rigid pavement jalan utama.
Pembangunan bendungan yang dimulai sejak 2017 ini berada di dua kecamatan, Waelata dan Lolong Guba.
Proyek dibagi menjadi dua paket masing-masing paket 1, konstruksi bendungan utama oleh PT PP (Persero) Tbk. – PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (KSO), senilai Rp1,11 triliun.
Paket 2, konstruksi bendungan pelimpah oleh PT Hutama Karya (Persero) – PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (KSO) senilai Rp1,04 triliun.
Bendungan Way Apu memiliki tinggi 69 meter, lebar puncak 12 meter, panjang puncak 490 meter, luas genangan 273,79 hektar, dan kapasitas tampung 50,05 juta meter kubik.
Manfaat bendungan ini meliputi, penyediaan air irigasi untuk 10.562 hektare sawah, pasokan air baku 0,205 m³/detik untuk kebutuhan domestik, reduksi banjir hingga 394 m³/detik, pembangkit listrik berkapasitas 8 MW (setara penerangan 8.750 rumah daya 900 watt), potensi destinasi wisata air dan alam untuk mendukung perekonomian daerah.
Dengan progres yang hampir mencapai 80%, pemerintah daerah dan provinsi berkomitmen memastikan proyek ini tuntas tepat waktu dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel