Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terminal Petikemas Sorong Direncanakan Jadi Hub Indonesia Timur

Pelabuhan Indonesia tengah berencana menjadikan Terminal Petikemas Sorong - Papua sebagai pusat aktivitas Indonesia timur.
Tampak dari atas Pelabuhan TPK Sorong - Papua./Dok. Pelindo
Tampak dari atas Pelabuhan TPK Sorong - Papua./Dok. Pelindo

Bisnis.com, SURABAYA — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) tengah berencana menjadikan Terminal Petikemas (TPK) Sorong - Papua sebagai pusat aktivitas (hub) peti kemas di wilayah Indonesia Timur.

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra mengatakan sebagai salah satu upaya mendukung efektivitas dan distribusi logistik, saat ini pihaknya sedang menyiapkan kajian mengenai kemungkinan menjadikan TPK Sorong sebagai hub peti kemas di wilayah Indonesia Timur.

“Potensi arus peti kemas ketika TPK Sorong menjadi hub Indonesia Timur maka nantinya punya kapasitas hingga 243.000 TEUs. Saat ini kami sedang dalam proses kajian yang lebih menyeluruh, termasuk juga melibatkan para pengguna jasa,” ujarnya, Senin (13/2/2023).

Adapun kajian tersebut meliputi analisa rute eksisting yang saat ini menjadi jalur kapal peti kemas, analisa kawasan pendukung dan penyangga (hinterland), analisa mengenai konsolidasi muatan, serta desain rute baru yang diusulkan.

Kinerja arus peti kemas di TPK Sorong sendiri pada 2022 tercatat sebanyak 48.048 TEUs. Beberapa pelabuhan yang masuk dalam jangkauan terdekat seperti TPK Jayapura sebanyak 95.431 TEUs, Pelabuhan Nabire 31.138 TEUs, Pelabuhan Bintuni 11.100 TEUs, Pelabuhan Manokwari 40.982 TEUs, Pelabuhan Biak sebanyak 13.376 TEUs.

Widyaswendra mengatakan selama ini beberapa perusahaan pelayaran memang masih menggunakan kapal angkutan peti kemas berkapasitas 600-1.000 TEUs. Kapal tersebut harus singgah di beberapa pelabuhan sebelum akhirnya tiba di pelabuhan tujuan akhir. 

Menurutnya, adanya terminal peti kemas yang berfungsi sebagai pusat aktivitas, diharapkan pengiriman peti kemas dapat dilakukan dengan kapal yang berukuran lebih besar. Rencana tersebut pun diyakini akan memberikan dampak yang efisien terhadap biaya pengiriman peti kemas. 

“Ada lebih dari satu perusahaan pelayaran yang memiliki jangkauan hingga ke Indonesia Timur, kami dorong untuk berkolaborasi," jelasnya.

Dosen Teknik Sistem Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Saut Gurning menilai TPK Sorong memang perlu didorong untuk menjadi pusat aktivitas peti kemas mengingat Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan.

“Pelabuhan hub dan penggunaan kapal berkapasitas besar akan meningkatkan jumlah kunjungan kapal dan jumlah peti kemas yang dapat diangkut oleh kapal. Ini akan berdampak pada biaya logistik secara bertahap,” katanya.

Meski begitu, lanjutnya, masih ada tantangan besar yang harus dihadapi dalam rencana pengembangan TPK Sorong menjadi hub terminal peti kemas yakni masalah muatan balik dari timur ke barat.

“Tantangan terbesar memang berkaitan dengan muatan yang kembali dari timur, tapi dengan konsep penggunaan kapal besar (mother vessel) dari Jakarta atau Surabaya ke Sorong setidaknya dapat membantu dalam menekan biaya logistik, tentunya ini perlu dilakukan kajian secara menyeluruh untuk mengetahui tingkat efisiensi yang dihasilkan,” imbuhnya.

Saut berpendapat, hal yang memungkinkan bisa digarap dalam pengembangan TPK Sorong menjadi hub ini adalah fasilitas konsolidasi untuk komoditas hasil tangkapan laut mengingat potensinya yang besar. 

“Juga tidak menutup kemungkinan keberadaan pusat aktivitas peti kemas di Indonesia Timur dapat menjadi area persinggahan (transhipment) bagi peti kemas luar negeri yang melayani rute Jepang-Australia ataupun rute luar negeri lainnya,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper