Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Destinasi Wisata di Wamena Tidak Terdampak Kerusuhan Papua

Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menilai sejumlah destinasi wisata di daerah Papua tidak terkena dampak dari kerusuhan yang terjadi beberapa hari lalu.
Lembah Baliem/triptrus.com
Lembah Baliem/triptrus.com
Bisnis.com, JAKARTA--Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menilai sejumlah destinasi wisata di daerah Papua tidak terkena dampak dari kerusuhan yang terjadi beberapa hari lalu.
 
Menurutnya, letak obyek wisata tersebut berada di pinggir wilayah Kota Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya Papua.
Dia menjelaskan, tempat wisata itu masih tetap eksis dan aman dikunjungi para wisatawan lokal maupun mancanegara.
 
"Termasuk situs Gua Kontilola dengan gambar Alien di dalamnya juga aman dari kerusuhan," tuturnya dalam keterangan resminya, Jumat (11/10).
 
Dia menyebutkan ada banyak lokasi wisata yang dapat dikunjungi wisatawan di wilayah Wamena Papua seperti berkunjung ke Suku Dani yang kini menjaga warisan leluhur seperti Mumi, rumah adat dan kehidupan tradisional Suku Dani di Wamena Papua.
 
Tidak hanya itu, menurutnya, kebun di pinggiran Wamena juga masih menghasilkan ubi jalar dan keladi, sebagai kuliner tradisional Lembah Baliem. 
 
“Lembah Baliem sendiri merupakan daerah eksotis dengan keindahan alam dan budayanya. Hanya dengan modal objek wisata budaya, alam dan produk kreatif khas Wamena maka pariwisata akan membangkitkan perekonomian Wamena yang terpuruk akibat kerusuhan,” katanya.
 
Secara terpisah, peneliti dari CSIS, Edbert Gani menyebutkan sektor pariwisata merupakan salah satu indikator menilai kemajuan pembangunan, tingkat ekonomi, dan kondisi masyarakat sebuah negara atau daerah.
 
Dia mendukung jika sektor pariwisata menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah dalam setiap upaya untuk membangun Papua.
 
"Pariwisata di Papua dalam konsep membangun provinsi itu harus didasarkan pada kriteria keberlanjutan yang intinya bahwa pembangunan dapat didukung secara ekologis dalam jangka panjang sekaligus layak secara ekonomi, adil, secara etika dan sosial masyarakat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper