Bisnis.com, MAKASSAR -- PT Istaka Karya menjamin proyek pembangunan jembatan di Papua bisa selesai sesuai target pemerintah.
Meski pengerjaan dihentikan pasca serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap pekerja Istaka Karya, namun dipastikan proyek tersebut akan segera berlanjut.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha (RPU) Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro menjelaskan, sesuai arahan Kementerian PUPR dan Presiden bahwa proyek tersebut akan dilanjut dengan jaminan peningkatan keamanan.
"Kita sudah membuat kesepakatan dengan Panglima TNI dan Kapolri untuk mengawal keamanan di kawasan tersebut," kata Aloysius saat menanti kedatangan jenazah korban penembakan KKB Papua di Lanud Hasanuddin, Jumat (7/12/2018).
Pada proyek pembangunan jalan trans dan jembatan yang menghubungkan Wamena-Mamugu itu, PT Istaka Karya dipercaya untuk menggarapnya. Ditargetkan proyek tersebut selesai pada Desember 2019 mendatang.
Aloysius menerangkan, infrastruktur jalan sepanjang 4.600 kilometer itu akan kembali dilanjutkan pekan depan. Di mana pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana melibatkan tenaga Zipur.
"Saat ini sedang dialokasikan berapa jumlah tenaga Zipur yang akan kami libatkan dalam proyek pembangunan jalan ini. Jadi pendampingan dari TNI-Polri dilakukan dalam dua hal," ungkapnya.
Pertama lanjut Aloysius, yaitu terlibat sebagai tukang dari pasukan TNI yang memiliki keahlian di bidang itu. Kedua penambahan pos-pos pengamanan di sejumlah titik.
Diketahui, sebanyak 31 pekerja proyek jembatan Papua meninggal dunia akibat aksi brutal yang dilakukan oleh KKB.
Pada 1 Desember KKB melakukan penyekapan hingga 3 Desember, kelompok bersenjata itu menembaki para pekerja dengan membabi buta.
Komisaris PT Istaka Karya, Iswanto Sunaryo menyampaikan ucapan bela sungkawanya terhadap kejadian itu. Permintaan maaf disampaikan langsung Iswanto kepada keluarga korban. Iswanto juga turut menyambut 14 jenazah yang dari Papua di Lanud Hasanuddin.
"Kepada keluarga, kami mengucapkan duka yang sangat mendalam. Dari pihak BUMN sendiri juga sudah berkomitmen memmberikan hak-hak untuk korban ataupun ahli waris sesuai aturan yang berlaku," jelas Iswanto.
Santunan kepada keluarga korban akan segera diberikan. Jika korban memiliki anak, maka anak tersebut akan ditanggung biaya sekolahnya hingga di bangku SMA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel