Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jayawijaya Tunggu Realisasi Program Tol Udara

Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, masih menunggu realisasi program tol udara.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo berfoto dengan latar Danau Habema usai meninjau Jalur Trans Papua menggunakan motor trail di Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (10/5/2017)./Setpres
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo berfoto dengan latar Danau Habema usai meninjau Jalur Trans Papua menggunakan motor trail di Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (10/5/2017)./Setpres

Bisnis.com, TIMIKA - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, masih menunggu realisasi program tol udara yang direncanakan pemerintah pusat guna menekan harga barang kebutuhan pokok yang masih sangat mahal di wilayah pedalaman Papua.

Wakil Bupati Jayawijaya John Richard Banua yang dihubungi dari Timika, Selasa, mengatakan program tol udara atau jembatan udara sangat dibutuhkan oleh masyarakat Pegunungan Tengah Papua agar harga barang kebutuhan pokok yang selama ini sangat mahal bisa diturunkan.

"Kami sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan kementerian dan lembaga terkait di Jakarta untuk membicarakan program ini. Kami harapkan program tol udara segera direalisasikan tahun ini agar bisa membantu masyarakat di wilayah Pegunungan Tengah Papua," kata John pada Selasa (18/7/2017).

Menurut dia, Kementerian Perhubungan selama ini lebih fokus memberikan subsidi penerbangan perintis ke wilayah pedalaman Papua guna membuka isolasi wilayah.

Namun hal itu, katanya, kurang bermanfaat untuk menekan harga barang kebutuhan pokok masyarakat yang sangat mahal di wilayah pedalaman Papua.

"Subsidi penerbangan perintis itu memang sangat bermanfaat untuk menekan harga tiket penerbangan masyarakat ke pedalaman Papua. Tapi yang sangat dibutuhkan masyarakat yaitu adanya subsidi penerbangan untuk angkutan kargo barang dari Timika ke Wamena atau dari Jayapura ke Wamena," jelasnya.

John mengatakan jika harga barang kebutuhan pokok masyarakat di Wamena sudah bisa diturunkan mendekati harga di Timika atau Jayapura, secara otomatis harga barang-barang kebutuhan pokok di berbagai kabupaten tetangga Kabupaten Jayawijaya bisa ditekan.

"Kami terus menunggu kapan program tol udara ini bisa direalisasikan oleh Kementerian Perhubungan dan kementerian terkait mengingat ini program Bapak Presiden Joko Widodo. Kami di daerah siap mendukung kerja sama melaksanakan program tol udara ini karena manfaatnya sangat besar untuk membantu masyarakat di pedalaman Papua," kata John.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengucurkan subsidi untuk pelaksanaan program tol udara tahun ini sebesar Rp21 miliar.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dalam diskusi di Jakarta, Rabu (8/3/2017), mengatakan tol udara tersebut nantinya akan menunjang program tol laut yang sudah berjalan sejak 2015.

Program tol laut hingga kini baru menyentuh wilayah pesisir di Papua seperti Timika dan Sorong.

Agus mengatakan, untuk tahap pertama program tol udara akan terfokus di wilayah pegunungan Papua seperti Wamena, Timika, Yahukimo, Ilaga, dan Merauke.

"Tol udara akan kita kembangkan jauh dari pusat, terutama Papua. Kita tahu begitu ada tol laut harga turun 20 persen, tapi itu di pesisir saja, ke dalamnya disparitas harga masih ada, karena itu kami bagikan atau distribusikan kargo dengan pesawat terbang," ujarnya.

Direktur Angkutan Udara Kemenhub Maryati Karma mengatakan untuk tahap pertama uji coba dipusatkan di tiga tempat, yaitu Wamena, Timika, dan Dekai. "Nanti dari Timika ke empat lokasi, Dekai dan Wamena juga sama ke sejumlah lokasi," jelasnya.

Subsidi senilai Rp21 miliar tersebut akan disesuaikan dengan penambahan trayek ke depannya. "Kalau ini berhasil, kami tambah tahun depan, kami tidak bisa memberikan dana besar ternyata tidak efisien," kata Maryati.

Sedangkan operatornya, Maryati akan melakukan lelang kepada maskapai-maskapai swasta. "Penunjukan langsung `kan harus BUMN, nanti jenis pesawatnya disesuaikan, seperti propeller atau baling-baling atau ATR, helikopter juga bisa kalau bisa mengangkut hingga 1,2 ton kargo," jelas Maryati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper