Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan venture capital, East Venture mengukur daya saing digital di 38 provinsi dan 157 kabupaten/kota di Indonesia. Hasilnya, Provinsi Papua mencatat lompatan paling tinggi dalam skor indeks digital pada 2024/2025.
Papua menempati peringkat ke-20 dari 38 provinsi di Indonesia dalam skor East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2024—2025. Papua memiliki skor 38,6 pada 2025 dibandingkan dengan penghitungan serupa yang dilakukan pada 2024 dengan skor 30,8.
Dengan skor tersebut, posisi Papua berhasil naik 14 peringkat, melesat paling tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Wilson Cuaca mengatakan bahwa pihaknya masih memiliki tujuan yang sama saat pertama kali laporan dirilis yakni menyajikan wawasan dan analisis mendalam mengenai dampak perkembangan ekonomi digital di seluruh nusantara, serta mendorong pemerataan peluang ekonomi digital yang inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Laporan tahun ini menunjukkan peningkatan yang konsisten dan menegaskan pertumbuhan berkelanjutan dari ekonomi digital Indonesia,” katanya dikutip dari keterangan resminya, Selasa (27/5/2025).
Menurutnya, hasil laporan yang paling menggembriakan adalah sejumlah provinsi dari wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), menunjukkan tren peningkatan.
Baca Juga
Papua yang mencatat peningkatan paling signifikan dalam skor EV-DCI, naik 14 tingkat dari peringkat ke-34 ke peringkat 20. Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat di kawasan tersebut, yang mencapai 7,8% pada tahun 2024, melampaui angka pertumbuhan nasional sebesar 5%.
Adapun untuk posisi 10 teratas EV-DCI skor indeks tertinggi masih didominasi oleh provinsi di Jawa, dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat secara konsisten menempati peringkat pertama dan kedua selama 5 tahun terakhir.
Di antara 10 provinsi teratas, Banten mengalami peningkatan kinerja yang signifikan. Secara berurutan, 10 provinsi teratas adalah: (1) DKI Jakarta, (2) Jawa Barat, (3) Banten, (4) Jawa Timur, (5) DI Yogyakarta, (6) Bali, (7) Kepulauan Riau, (8) Kalimantan Timur, (9) Jawa Tengah, dan (10) Sumatra Utara.
Wilson menuturkan ekosistem digital Indonesia berkembang secara pesat, didorong oleh inovasi dan adopsi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), IoT, blockchain, dan jaringan 5G.
Teknologi ini merupakan pendorong utama transformasi digital, membantu meningkatkan produktivitas dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih berbasis data dan informasi akurat.
Pada 2024, total investasi pada perusahaan startup berbasis AI di Indonesia telah mencapai US$542,9 juta, tumbuh 141,5% dari periode 2020 hingga 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel