Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buntut Serangan KKB, Pembangunan Tower BTS Daerah Rawan di Papua Dihentikan

Pembangunan tower BTS di daerah rawan Papua dihentikan. Hal itu untuk menghindari jatuhnya korban jiwa akibat serangan KKB.
Anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Lekagak Teleggen masuk daftar DPO Polri./Antararn
Anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Lekagak Teleggen masuk daftar DPO Polri./Antararn

Bisnis.com, PAPUA - Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri meminta perusahaan PT. Palapa Timur Telematika (PTT) menghentikan pembangunan base transceiver station (BTS) di daerah rawan gangguan keamanan.

Hal itu diperlukan untuk menghindari hal yang tak diinginkan kembali terjadi.

"Memang saya sudah perintahkan untuk menghentikan pembangunan BTS di sejumlah daerah yang rawan gangguan keamanan," jelas Kapolda dalam keterangan reminya seperti dikutip Bisnis, Senin (14/3/2022).

Adapun sejumlah daerah rawan yang dimaksud, antara lain Kabupaten Puncak, Kabupaten Pegunungan Bintang, Yahukimo, Puncak Jaya, Intan Jaya, dan Kabupaten Nduga.

Kapolda juga menegaskan kepada perusahaan yang mengerjakan pembangunan, bukan hanya BTS, agar memberitahukan keberadaan mereka kepada aparat kepolisian.

"Jangan datang diam-diam, iya, kalau selama pengerjaan berlangsung aman. Akan tetapi, bila sebaliknya, ada gangguan keamanan hingga menimbulkan korban jiwa," tegas Kapolda itu.

Kapolda berharap tindakan pelaporan itu dapat diterapkan oleh pihak perusahaan yang melakukan pembangunan di Papua. Jika nantinya aparat keamanan mengetahui keberadaan mereka, kemudian ada indikasi meningkatnya masalah keamanan, pihaknya akan melakukan langkah-langkah agar dapat mengamankan para karyawan perusahaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper