Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fakta Personel Kopassus Bentrok dengan Brimob di Papua, Berawal dari Rokok hingga Sikap Tegas Panglima TNI

Berikut ini sederet fakta terkait bentrok antara anggota Kopassus dengan Brimob di Papua.
Prajurit TNI-Polri meneriakkan yel-yel saat mengikuti Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu 2019 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (22/3/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto
Prajurit TNI-Polri meneriakkan yel-yel saat mengikuti Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu 2019 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (22/3/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, PAPUA - Bentrok antara personel Kopassus TNI dengan Brimob Polri terjadi di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua pada Sabtu (27/11/2021).

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, bentrok dipicu dari masalah sepele, yaitu persoalan harga rokok.

Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, para personel yang terlibat bentrok tersebut akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku.

Berikut ini fakta selengkapnya yang dihimpun Bisnis dari sejumlah pemberitaan.

Dipicu harga rokok

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa mengatakan, bentrok antara personel TNI-Polri itu berawal dari masalah harga rokok.

Saat itu 20 personel TNI yang tergabung dalam Satgas Naggala mendatangi Pos RCTU Ridge amp Mile 72 yang ditempati oleh para anggota Brimob Polri yang tergabung dalam Satgas Amole Kompi 3.

Kedatangan puluhan anggota TNI itu untuk membeli rokok kepada anggota Brimob yang sedang berjualan rokok.

Lantaran harga yang dijual terlalu mahal, para personel TNI itu komplain dan keributan tak terhindarkan.

"Selanjutnya dan pengeroyokan dengan menggunakan benda tumpul dan tajam terhadap enam Personel Amole Kompi 3 Penugasan," kata Ahmad dalam keterangannya, Senin (29/11/2021).

Diselesaikan secara damai

Menyikapi kasus bentrokan antara aparat keamanan itu, pihak kepolisian setempat langsung melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

Kasus tersebut berhasil dimediasi dan saat ini kesalahpahaman itu telah diselesaikan secara kekeluargaan atau damai.

Meski demikian, Ahmad mengatakan tidakan disiplin akan tetap dilakukan agar memberikan efek jera kepada pihak yang terlibat bentrokan.

"Selanjutnya, tindakan disiplin terhadap mereka yang terlibat perkelahian akan tetap dilakukan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper