Bisnis.com, JAKARTA – Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia, Moh. Abdi Suhufan, menginginkan potensi budi daya rumput laut di Saumlaki, Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, dikembangkan secara optimal.
"Walaupun memiliki nilai produksi tinggi, intervensi program pemerintah daerah masih sangat terbatas untuk mengembangkan rumput laut di Maluku Tenggara Barat," kata Abdi Suhufan di Jakarta, Senin.
Abdi mengingatkan bahwa Laut Kabupaten Maluku Tenggara Barat kaya potensi ikan, yang terletak pada Wilayah Pengeloaan Perikanan (WPP) 718 dan 714 potensi ikan di laut sekitar Maluku Tenggara Barat diperkirakan mencapai 2,4 juta ton.
Pada 2015 produksi dan nilai perikanan tangkap Maluku Tenggara Barat memncapai 9.425 ton atau bernilai Rp125 miliar. Selain produk tangkap, Saumlaki mencatat hasil produksi rumput laut kering sebesar 10.714 ton dengan nilai Rp96 miliar.
Dia memaparkan DFW telah bekerja sama dengan Inpex Masela Ltd (perusahaan pengelolaan eksplorasi Blok Masela) dalam mengimplementasikan program pengembangan budi daya rumput laut di Desa Latdalam dan Lermatang, Kecamatan Tanimbar Selamat, Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
"Program ini merupakan bagian dari skema social investment Inpex dalam melakukan bisnis migas di Saumlaki. Seperti diketahui bahwa Inpex Masela Ltd akan mengelola gas lapangan Abadi Masela," ucapnya.
Sementara itu, fasilitator DFW-Indonesia di Saumlaki, Muhamad Syukri, mengatakan bahwa, selain memperkuat kapasitas kelompok pembudidaya rumput laut, melalui kerja sama DFW, program social investment Inpex juga membantu penguatan Badan Usaha Milik Desa di Lermatang.
Bumdes yang telah dibentuk dan diresmikan pada 2017, lanjutnya, telah didampingi untuk mendapatkan legalitas usaha, rencana bisnis dan mitra usaha untuk pengembangan bisnis Bumdes.
Koordinator Nasional DFW Indonesia, Moh Abdi Suhufan, mengatakan bahwa bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan Inpex Ltd di Maluku Tenggara Barat diharapkan selaras dengan program prioritas pemerintah daerah Maluku Tenggara Barat di bidang perikanan.
Untuk itu, ujarnya, mesti dibangun koneksi yang lebih kuat antara inisiatif Inpex melalui program social investment, partisipasi dan keterlibatan masyarakat pada sisi lain serta dukungan kebijakan dan program perikanan oleh pemerintah daerah.
"Paling penting adalah menciptakan manfaat ganda dan manfaat bersama atas program pengembangan rumput laut agar kegiatan ini dapat berlangsung secara berkesinambungan," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel