Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Petani Jagung di Malut Melimpah Akibat Tak Terjual

Para petani jagung di sejumlah wilayah di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara (Malut) mengeluhkan sulitnya memasarkan hasil produksi, walaupun mereka menawarkannya dengan harga lebih murah.
Ilustrasi./ANTARA-Prasetia Fauzani
Ilustrasi./ANTARA-Prasetia Fauzani

Bisnis.com, TERNATE – Para petani jagung di sejumlah wilayah di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara (Malut) mengeluhkan sulitnya memasarkan hasil produksi, walaupun mereka menawarkannya dengan harga lebih murah.

"Saya memiliki stok jagung sekitar 20 ton dan sampai sekarang belum ada yang membeli padahal saya tawarkan hanya Rp3.000ribu per kg atau di bawah harga normal Rp3.500 per kg," kata salah seorang petani jagung dari Tidore Kepulauan, Muhammad, di Ternate, Rabu (15/8/2018).

Para petani jagung di daerah itu selama ini menjual produksinya kepada para pedagang pengumpul, tetapi saat ini mereka tidak lagi melakukan pembelian dengan alasan masih memiliki stok cukup banyak menyusul kurangnya permintaan dari daerah tujuan antar-pulau.

Menurut dia, sejak Pemkot Tidore Kepulauan menggalakkan program pengembangan jagung di daerah itu dengan memberikan berbagai bantuan kepada petani, seperti bibit dan peralatan, banyak petani setempat kemudian fokus mengembangkan jagung.

Tetapi dengan sulitnya petani jagung memasarkan produksi, seperti yang terjadi saat ini membuat petani jadi susah, karena untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari hanya mengandalkan dari hasil penjualan jagung.

Pemkot Tidore Kepulauan, kata Muhammad, seharusnya tidak hanya membantu petani dalam mengembangkan jagung, tetapi juga dalam pemasarannya karena berapa pun produksi yang dihasilkan petani tidak akan memberi manfaat bagi petani kalau tidak bisa dipasarkan.

Pemkot Tidore Kepulauan sebelumnya berjanji akan membantu memasarkan produksi jagung petani di daerah itu, termasuk komoditas pertanian lainnya dengan memanfaatkan perusahaan daerah setempat, tetapi sampai saat ini belum terealisasi.

Pihak Bulog yang sebelumnya juga telah menyatakan kesediaan untuk menampung produksi jagung dari Tidore Kepulauan dan berbagai daerah lainnya di Malut, tetapi karena kendala teknis, di antaranya gudang penampungan sehingga sampai sekarang belum bisa diwujudkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler